4 Standar Pencahayaan dalam Rumah, Perhatikan Agar Rumah Lebih Sehat!

Pencahayaan adalah salah satu elemen penting untuk menciptakan kondisi rumah yang nyaman untuk di huni. Namun, pengaturan pencahayaan di rumah tidak hanya mengenai nyaman atau tidak. Pasalnya ada standar pencahayaan dalam rumah yang harus diperhatikan.

Hal ini karena pencahayaan dalam rumah juga berperan penting terhadap kesehatan penghuninya. Salah satu contohnya, rumah dengan pencahayaan alami yang minim bisa meningkatkan kelembaban ruang. Di mana jika ruangan terlalu lembab bisa menimbulkan jamur yang dapat menyebabkan peradangan, alergi, serta infeksi saluran pernapasan.

Oleh karena itu, sebelum membangun rumah, ada baiknya kamu mengerti syarat minimum dan standar pencahayaan setiap ruangan di rumah. Berikut ini Rona Griya telah merangkum tentang standar pencahayaan dalam rumah untuk menciptakan hunian yang sehat bagi keluarga.

Jenis-Jenis Pencahayaan di dalam Rumah

standar pencahayaan dalam rumah
Ilustrasi pencahayaan dalam rumah (pexels.com/Curtis Adams)

Sebelum membahas standar pencahayaan dalam rumah, sebaiknya kamu perlu mengetahui jenis-jenis pencahayaan di dalam rumah. Menurut jenisnya, pencahayaan di dalam rumah dibedakan menjadi dua jenis yakni secara alami dan buatan.

Pencahayaan Alami

standar pencahayaan dalam rumah
Ilustrasi cahaya matahari masuk rumah (pexels.cm/Max Rahubovskiy)

Pencahayaan alami adalah cahaya yang diperoleh dari sinar matahari. Standar pencahayaan dalam rumah didasarkan pada seberapa tinggi atau rendahnya intensitas cahaya alami yang bisa masuk ke dalam rumah.

Oleh karena itu, dalam merancang sebuah bangunan, kamu perlu memikirkan seberapa lebar jendela atau ventilasi dalam sebuah ruangan. Pasalnya seberapa banyak cahaya matahari secara langsun masuk bergantung pada seberapa lebar jendela dan ventilasi rumah.

Pencahayaan Buatan

standar penahayaan dalam rumah
Ilustrasi pencahayaan rumah dengan lampu (pexels.com/Get Lost Mike)

Selain pencahayaan alami dari sinar matahari, ada pula pencahayaan buatan. Pencahayaan ini diperoleh dari pemasangan sumber cahaya lain seperti lampu pada dinding atau langit-langit sebuah ruangan.

Standar Pencahayaan dalam Rumah

Standar pencahayaan dalam rumah
Ilustrasi pencahayaan dalam rumah (pexels.com/Curtis Adams)

Standar pencahayaan rumah biasanya diukur dengan intensitas cahaya yang dinyatakan dengan satuan lux. Demi membangun hunian yang sehat, kamu tentu perlu mengetahui berapa lux standar pencahayaan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.

Menurut Kemenkes, intensitas cahaya paling minimal untuk sebuah ruangan dalam rumah ialah 100 lux. Namun, untuk beberapa ruangan yang membutuhkan tingkat visual tinggi seperti ruang kerja dan dapur syarat minimalnya sebesar 300 lux.

Baca juga: 5 Tips Menghitung Biaya Renovasi Atap Rumah, Anti Over-budget!

Faktor Penentu Pencahayaan Alami Masuk ke dalam Rumah

Standar pencahayaan dalam rumah
Ilustrasi standar pencahayaan dalam rumah (pexels.com/Max Rahubovskiy)

Pencahayaan alami adalah proses masuknya sinar matahari ke dalam ruangan melalui celah ventilasi, jendela, atau pintu. Dalam membangun sebuah rumah. Membangun rumah dengan pencahayaan alami yang sesuai dengan standar tentu memiliki beberapa manfaat yang baik bagi kesehatan penghuninya.

Misalnya seperti mengusir nyamuk dan membunuh kuman penyebab penyakit. Tidak hanya itu, rumah yang memiliki pencahayaan yang cukup juga bisa menjaga penghuninya dari risiko terkena penyakit mata.

Oleh karena itu, untuk bisa mendapatkan pencahayaan alami sesuai dengan standar pencahayaan dalam rumah, kamu bisa mempertimbangkan beberapa tips berikut.

  • Pertimbangkan kegiatan apa saja yang akan kamu lakukan di ruangan tersebut. Terutama jika ruang tersebut akan digunakan untuk kegiatan yang membutuhkan kemampuan mata.
  • Pertimbangkan seberapa lama kamu akan menghabiskan waktu yang membutuhkan kemampuan visual di ruangan tersebut.
  • Lubang cahaya minimal memiliki perbandingan 1 per 10 dari luas ruangan.
  • Sinar matahari dapat masuk ke ruangan secara langsung dengan durasi minimal 1 jam setiap hari.
  • Pastika jika ruangan mendapatkan cahaya efektif dari jam 8 pagi hingga 4 sore.

Standar Pencahayan Menurut Area Rumah

Standar pencahayaan dalam rumah
Ilustrasi rumah sesuai dengan standar pencahayaan (pexels.com/Max Rahubovskiy)

Setiap area rumah memiliki standar pencahayaanya sendiri. Hal ini tentu karena setiap ruangan di dalam rumah memiliki fungsi untuk melakukan kegiatan tertentu. Sehingga penghuninya tetap mendapatkan manfaat dari pencahayaan alami, tetapi masih nyaman untuk melakukan kegiatan di cuaca yang terik.

Di bawah ini ada empat standar pencahayaan dalam rumah yang Rona Griya rangkum menurut area tertentu di dalam rumah.

Standar Pencahayaan pada Kamar Tidur

Standar pencahayaan dalam rumah
Ilustrasi standar pencahayaan untuk kamar tidur (pexels.com/Curtis Adams)

Kamar tidur adalah ruang untuk beristirahat sehingga pencahayaan di ruangan ini tidak boleh dibuat terlalu terang. Pasalnya cahaya dapat menurunkan kualitas tidur. Di mana tentu akan berpengaruh buruk pada ksehatan penghuninya.

Selain itu, pencahayaan yang terlalu terang di kamar tidur juga bisa mendistraksi pikiran dari beristirahat. Di mana hal ini bisa membuatmu yang ingin istirahat tetap terjaga. Oleh sebab itu, pencahayaan di kamar tidur harus dibuat serendah mungkin yakni sekitar 100-150 lux.

Standar Pencahayaan dalam Rumah di Area Dapur

Standdar pencahayaan dalam rumah
Ilustrasi standar pencahayaan di dapur (pexels.com/Curtis Adams)

Pada area dapur, kamu perlu membuat pencahayaan yang lebih terang daripada area tempat tidur. Pasalnya aktivitas di area ini membutuhkan kemampuan dan ketelitian mata. Sehingga membangun area dapur dengan pencahayaan yang tinggi tentu dapat membantu kegiatan memasak.

Demi membuat hidangan tersaji dengan baik dan tak salah memasukkan bumbu. Kamu perlu membangun area dapur dengan intensitas pencahayaan antara 200 lux sampai 300 lux.

Standar Pencahayaan di Ruang Kerja

standar pencahayaan dalam rumah
Ilustrasi ruang kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ruang kerja juga merupakan area yang membutuhkan kemampuan indera penglihatan. Sebab, saat bekerja tentu kamu perlu melakukan berbagai kegiatan seperti membaca atau menulis. Untuk pekerjaan lain seperti penjahit, cahaya di ruang kerja tentu sangat membantu mereka dalam proses penjahitan, pemotongan kain, dan yang lainnya.

Dengan kegiatan-kegiatan di atas, ruang kerja menjadi area yang sangat membutuhkan pencahayaan tinggi. Oleh karena itu, standar pencahayaan dalam rumah yang cocok untuk ruang kerja yakni di antara 200 lux sampai 300 lux.

Standar ini tidak hanya berlaku pada ruang kerja, tetapi juga untuk ruang belajar anak. Sebab, kegiatan belajar juga hampir sama dengan aktivitas kerja yang dilakukan oleh orang dewasa. Di mana membutuhan kemampan mata untuk digunakan dalam kegiatan membaca dan menulis.

Standar Pencahayaan pada Ruang Makan

Standar pencahayaan dalam rumah
Ilustrasi Pencahayaan di ruang makan (pexels.com/Curtis Adams)

Terakhir standar pencahayaan dalam rumah untuk ruang makan. Biasanya ruang makan ini juga dijadikan sebagai tempat bersantai dan berkumpul bersama keluarga. Sehingga tak jarang juga digunakan untuk area membaca berita sambil minum kopi.

Meskipun demikian, untuk menjaga kesan hangat dan santai sebaiknya kamu tidak membuat ruang makan memiliki tingkat pencahayaan yang tinggi. Ukuran intensitas pencahayaan untuk ruang makan yaitu antara 150 lux sampai 200 lux. Hal ini agar kamu bisa tetap nyaman bersantai dengan keluarga karena pencahayaan yang tidak menyilaukan mata.

Itulah empat standar pencahayaan dalam rumah yang bisa kamu terapkan untuk membangun rumah yang lebih sehat. Selain memperhatikan pencahayaan, kamu juga perlu memperhatikan sirkulasi udara pada ruangan. Sebab, pertukaran udara yang lancar sama pentingnya dengan pencahayaan rumah dalam menciptakan sebuah rumah sehat yang layak huni.

Scroll to Top