Salah satu pilar rumah sehat adalah kualitas perputaran udara di dalam ruangan. Agar kualitas udara di dalam rumah baik, ukuran ventilasi menjadi faktor utamanya. Oleh karena itu, ada baiknya kamu tahu ukuran ventilasi rumah sehat menurunt peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Sehingga kamu bisa membangun rumah yang tidak hanya nyaman untuk keluarga tersayang. Namun, juga layak huni dan membuat penghuninya terhindar dari gangguan kesehatan akibat rumah lembab. Nah, berikut ini Rona Griya akan mengulas tentang ukuran ventilasi rumah sehat dan cara untuk menentukannya.
Apa Fungsi Ventilasi Rumah?
Ventilasi udara adalah bagian bangunan yang berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan udara dari dalam ke luar rumah atau sebaliknya. Proses pergantian udara ini berguna untuk menyediakan udara bersih dengan polusi yang rendah. Ventilasi rumah juga berfungsi untuk menjaga suhu di dalam rumah.
Selain itu, adanya ventilasi di dalam rumah dapat menurunkan risiko penyakit saluran pernapasan pada penghuninya. Pasalnya rumah dengan ventilasi yang baik tidak akan menimbulkan jamur yang dapat membuat penghuninya mengalami gangguan saluran pernapasan. Sementara rumah yang memiliki ventilasi buruk membuat ruangan lembab dan membuat jamur dapat tumbuh di dalam ruangan.
Ukuran Ventilasi Rumah Sehat Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
Rumah bukan hanya tempat untuk berlindung dari panas atau hujan. Namun, juga harus menjadi bangunan yang bisa membuat keluarga aman dari serangan penyakit. Oleh karena itu, pemerintah membuat peratuan untuk standar rumah atau hunian yang sehat.
Untuk ukuran ventilasi rumah sehat, menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 839 tahun 1999 yakni 10% dari luas lantai. Sementara untuk kualitas udara aturannya sebagai berikut:
- Suhu udara di dalam ruangan harus sekitar 18°C sampai 30°C.
- Kelembaban udara di dalam rumah harus sekitar 40% sampai 70%.
- Gas SO2 di dalam ruangan per 24 jam harus kurang dari 0,10 ppm dengan pertukaran udara 5 kali per 3 menit untuk setiap anggota keluarga.
- Kadar CO di dalam ruangan kurang dari 100 ppm per 8 jam.
- Kadar gas formealdehid harus kurang dari 120mg per meter kubik.
Baca juga: 4 Standar Pencahayaan dalam Rumah, Perhatikan Agar Rumah Lebih Sehat!
Dampak Ventilasi Buruk di Rumah
Saat membangun sebuah hunian, kamu tentu perlu mematuhi aturan ukuran ventilasi rumah sehat. Pasalnya ventilasi rumah yang buruk memiliki dampak negatif seperti:
- Menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal ini karena pertukaran udara yang tidak lancar membuat gas atau polusi di dalam rumah tidak bisa keluar dengan baik. Di mana ini bisa menimbulkan bau tidak sedap di dalam ruangan. Misalnya ruangan untuk hewan peliharaan, jika ruangan tersebut ventillasinya buruk, maka bau kotoran akan terperangkap sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
- Jamur dapat tumbuh di dalam rumah. Ventilasi yang buruk dapat membuat jamur tumbuh di dinding rumah. Tumbuhnya jamur ini dapat meningkatkan risiko penyakit ISPA karena spora jamur kemungkinan besar bisa terhirup oleh anggota keluarga.
- Meningkatkan penularan penyakit. Ventilasi yang buru pada rumah dapat meningkatkan penularan penyakit pernapasan seperti batuk dan pilek. Pasalnya dengan pertukaran udara yang kurang lancar dapat membuat virus bertahan lama di dalam ruangan.
- Bisa mengalami Sick Building Syndrome. Sindrom yang satu ini dapat membuat penghuninya merasa kurang nyaman berada di dalam sebuah bangunan. Salah satu penyebab terjadinya Sick Building Syndrome yakni karena kualitas udara yang buruk. Sehingga menyebabkkan mata, hidung, dan tenggorakan iritasi.
Cara Menentukan Ukuran Ventilasi Rumah Sehat
Pentingnya peran ventilasi dalam rumah tentu membuat kamu ingin tahu bagaimana cara untuk menentukan ukurannya dengan tepat. Berikut ini ada lima langkah unutuk menentukan ukuran ventilasi rumah agar menjadi hunian yang sehat bagi keluarga.
1. Menghitung luas lantai ruangan
Hal pertama yang perlu kamu lakukan untuk menentukan ukuran ventilasi rumah sehat yakni dengan melakukan perhitungan luas lantai ruangan. Pasalnya ukuran ventilasi rumah sehat harus sesuai dengan ukuran standar yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Di mana ukuran ventilasi sehat minimal brukuran 10% luas lantai. Sehingga jika luas lantai sekitar 6 m2 x 10%, maka luas ventilasi rumah sekitar 0,6 m2 atau 60 cm2.
2. Menentukan tinggi ventilasi rumah
Untuk mendapatkan ukuran ventilasi rumah sehat, kamu tentu perlu menentukan tinggi ventilasi. Tinggi ventilasi rumah yang ideal yakni sekitar 30 cm sampai 50 cm. Dengan ketinggian tersebut akan memudahkan perputaran udara dari dalam ke luar rumah atau sebaliknya.
Apabila tinggi ventilasi kurang dari ukuran tersebut akan membuat udara sulit untuk keluar dan masuk ke dalam rumah. Sedangkan jika tingginya lebih dari itu, udara atau angin yang masuk ke dalam rumah akan besar. Di mana ini tentu akan membuat suhu di dalam rumah menjadi tidak nyaman bagi penghuninya.
Baca juga: 5 Tips Menghitung Biaya Renovasi Atap Rumah, Anti Over-budget!
3. Menentukan lebar ventilasi rumah
Berikutnya adalah menentukan lebar ventilasi pada rumah. Penentuan lebar ventilasi pada rumah sehat ini tidak memerlukan perhitungan secara khusus seperti pertimbangan luas.
Sebab, biasanya ukuran lebar ventilasi rumah mengikuti lebar jendela atau pintu. Hal ini karena ventilasi biasanya dipasang di atas jendela atau pintu rumah.
4. Pertimbangkan tinggi ambang bawah ventilasi rumah
Langkah selanjutnya untuk mendapatkan ukuran ventilasi rumah sehat, kamu juga perlu menetukan tinggi ambang ventilasi. Pada dasarnya ventilasi memiliki tinggi ambang bawah yang sama dengan tinggi ambang atas pintu dan jendela. Di mana ini bisa menjadi panduan bagi kamu dalam menentukan batas ambang bawah ventilasi rumah.
Namun, untuk kamu yang menggunakan ventilasi jenis kayu, bisa langsung dipasang di atas jendela atau pintu. Biasanya ventilasi dari kayu dibuat menyatu dengan batas atas jendela. Sehingga tidak begitu sulit untuk menentukan ambang batas bawah ventilasi untuk rumah.
5. Berkonsultasi dengan ahli
Tips terakhir yakni dengan berkonsultasi dengan ahli misal tukang bangunan atau arsitek. Dengan berkonsultasi dengan orang yang ahli, tentu kamu tidak perlu khawatir tentang ventilasi rumah apakah sudah sesaui dengan peraturaran yang beraku atau tidak. Sebab, mereka tahu dengan pasti tentang ukuran ventilasi yangg tepat dengan jenis ruangan yang ada di rumahmu.
Namun selain lima cara menentukan ukuran ventilasi di atas, kamu juga perlu memperhatikan cara untuk merawat ventilasi rumah. Di mana perawatan ini juga penting dalam menjaga kualitas udara di dalam rumah. Misalnya dengan membersihkan jaring-jaring dari debu, jika ventilasi rumahmu dipasangi jaring-jaring untuk mencegah serangga masuk.
Nah, itulah lima cara menentukan ukuran ventilasi rumah sehat dari Rona Griya. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk membangun rumah sehat agar penghuni rumah terhindar dari bberbagai penyakit pernapasan.