Desain rumah lantai kaca begitu unik. Kebanyakan digunakan untuk rumah-rumah berarsitektur mewah. Namun tidak menutup kemungkinan untuk rumah minimalis.
Karena lantai kaca pada rumah dapat disesuaikan, baik sebagian atau keseluruhan. Lantai kaca ini bisa membuat rumahmu tampak lebih mewah dan menawan.
Kaca untuk lantai berbeda dengan kaca untuk pintu dan jendela. Untuk lantai sebaiknya menggunakan jenis laminated. Terdiri dari dua lapis dengan satu lapis Polyvinyl Butiral dan film di tengah sebagai interlayer film.
Tak hanya itu, desain rumah lantai kaca pun dapat membuat rumah tampak lebih modern. Penasaran seperti apa? Berikut desain rumah lantai kaca yang bisa kamu coba!
Desain Rumah Lantai Kaca untuk Ruang Tamu
Lantai kaca dapat digunakan sebagai lantai ruang tamu. Seperti tempat ini, kombinasi dari desain modern dan industrial yang menawan.
Kamu bisa menggunakan kaca berukuran 60×60 cm yang di tiap batasnya terdapat penampang baja. Supaya kesan industrial tetap terwujud.
Di bagian bawah kaca, kamu bisa menempatkan batu-batu koral supaya lebih menarik. Lampu sorot dari tiap sisi bagian bawah juga penting supaya terkesan lebih hidup.
Lantai dan Ruangan Kaca dengan Cahaya
Kombinasi antara lantai kaca dengan permainan cahaya sangat tepat. Seperti ruangan yang satu ini, memadukan lantai kaca, dinding kaca, serta pencahayaan menghasilkan ruangan bak diterangi cahaya aurora.
Pepohonan di sekitarnya akan dipantulkan melalui kaca sehingga bagian rumah tampak lebih artistik. Cocok dijadikan sebagai ruang tamu supaya kesan sejuk lebih terasa.
Ruangan dengan lantai dan dinding kaca juga dapat digunakan sebagai ruang santai di halaman atau belakang rumah. Kamu bisa bersantai nyaman kala siang hari.
Desain Rumah Lantai Kaca dengan Batu Koral Putih
Batu koral putih sudah banyak digunakan sebagai penghias rumah. Biasanya digunakan untuk taman atau kolam ikan.
Tak hanya itu, kamu juga bisa berkreasi menempatkan batu koral putih di bawah lantai kaca.
Sehingga setiap kali melangkah di atas lantai, pemandangan indahnya batu koral putih akan mengiringi setiap langkahmu.
Tanah di Bawah Lantai Kaca
Tanah bisa dikatakan cukup unik teksturnya. Namun, jika dijadikan lantai di rumah tentu akan membuat rumah tampak lebih kotor.
Penghuninya pun harus mengenakan alas kaki setiap kali berada di rumah.
Jika kamu ingin memiliki pemandangan tekstur tanah, kamu tetap bisa menggunakan lantai kaca. Tekstur tanah dan pasir dapat kamu tempatkan di bawah kaca.
Sehingga pemandangannya tetap bisa kamu dapatkan dan rumah serta penghuninya tetap bersih.
Lantai Kaca pada Ruangan Semi Outdoor
Desain rumah lantai kaca pada dasarnya tidak menggunakan lantai kaca di seluruh ruangan. Kamu bisa menggunakannya di beberapa bagian rumah saja.
Seperti halnya ruangan di rumah ini, yang menggunakan lantai kaca di area outdoornya.
Di bawah lantai ini kamu pun bisa menempatkan kolam ikan supaya dari atas tampak pemandangan kolam yang indah.
Lantai Kaca di Rumah Eropa Abad 19
Jika kamu ingin membawa nuansa istana Eropa abad 19, kamu bisa mengadopsi kaca ini. Desain rumah lantai kaca ini menggunakan kaca buram.
Ukurannya tiap kotak kacanya kecil dan langsung dibingkai dengan semen. Dari bagian dalam kaca diberi lampu supaya lantai kaca bercahaya.
Lantai Kaca Buram untuk Ruang Jemur
Memang tidak semua area rumah tepat menggunakan lantai kaca, seperti di kamar mandi. Karena area basah dan tentunya akan licin jika terkena air.
Namun jika ingin tetap menggunakan lantai kaca di area basah, seperti di area jemur, kamu bisa memilih kaca buram.
Permukaan yang kasar di lantai kaca buram akan memberi lebih banyak gaya gesek, sehingga tidak terlalu licin.
Jangan lupa untuk membuat area jemur ini lebih miring. Supaya air lebih cepat mengalir dan mengurangi kelicinan pada lantai.
Untuk mengakses lantai ruangan jemur, jangan lupa kenakan alas kaki anti licin. Supaya lebih aman dan tidak terjatuh.
Lantai Kaca sebagai Koridor Rumah
Koridor adalah area di depan ruangan, atau bisa menjadi penghubung antara area satu dengan lainnya. Penghubung ini bisa diletakkan di lantai dua.
Koridor kaca ini memungkinkan kamu untuk bisa melihat sekitar dari lantai dua. Ketika melewati koridor ini seolah tengah melintasi jembatan kaca antar tebing.
Koridor di rumah tingkat yang satu ini juga begitu unik. Di seluruh koridor lantai dua menggunakan lantai kaca.
Bahkan dinding pembatas di tangga pun menggunakan kaca. Desain rumah lantai kaca ini membuat rumah tampak lebih modern.
Selain sebagai koridor, lantai kaca di depan ruangan lantai dua ini juga dapat menjadi area untuk melihat kejadian di lantai satu.
Misalnya ada tamu, dari lantai atas kamu sudah bisa mengetahui siapa tamu tersebut.
Desain Rumah Industrial dengan Lantai Kaca
Rumah dengan model industrial biasanya identik dengan penggunaan semen dan batu bata ekspos. Namun, kamu pun bisa memodifikasikannya dengan menambahkan elemen kaca pada lantai.
Seperti rumah ini, yang menggunakan lantai kaca untuk jembatan penghubung tangga lantai satu dan lantai dua.
Di sini pun masih tampak tembok dari bata ekspos berukuran besar. Serta lampu sorot di bagian atap rumah yang khas dengan gaya industrial.
Plafon dan Lantai Kaca yang Unik
Desain rumah lantai kaca yang satu ini diimbangi dengan plafon yang juga menggunakan bahan kaca. Plafon kaca memungkinkan rumah mendapatkan cahaya matahari yang banyak.
Rumah akan terasa lebih hangat, dan cocok digunakan untuk negara dingin atau daerah pegunungan.
Selain itu, cahaya yang masuk begitu banyak, sehingga dapat menghemat listrik untuk pencahayaan.
Di bawah plafon kaca juga terdapat lantai kaca. Yang memungkinkan cahaya dari atap bisa menembus kaca untuk diteruskan di lantai bawah.
Selain bermanfaat, nilai estetika dari desain ini begitu terlihat.
Model yang satu ini juga mendukung cahaya dari atap dan jendela untuk menembus hingga lantai bawah.
Balkon dengan Lantai Kaca
Lantai kaca tak hanya bisa digunakan untuk dalam rumah saja, tapi juga luar rumah. Jika kamu memiliki balkon, kamu bisa menggunakan kaca sebagai lantainya.
Itulah 15 desain rumah lantai kaca yang bisa kamu coba. Dari model modern, minimalis, mewah, hingga ala Eropa abad 19. Kalau kamu suka yang mana?